Khusus Buat Bapakku yang telah membimbingku...
Ketika
Aku sedang jauh berada dengan kedua orang tua, entah sedang kuliah di
luar pulau, sedang jalan, pergi ke suatu tempat dengan teman-teman atau
keluar kota, sering kali akan merasa kangen pada sosok Ibu..
Mungkin,
karena Ibu sering menelepon walau hanya untuk menanyakan keadaan, tapi
tahukah kalian bahwa ternyata Ayahlah yang mengungatkan ibu untuk
meneleponmu..??
Sewaktu kecil, Ibulah yang sering mengajak
bercerita dan mendongengkanmu ketika mau tidur, tapi tahukah kamu Ayah
dengan keadaan letih setelah sepulang kerja selalu menanyakan kabarmu
dan menanyakan kepada ibumu apa yang telah kau lakukan seharian..??
Pada
saat umur 5 tahun, ayah mengajarkan kita untuk naik sepeda, setelah
menganggapmu bisa, ayah akan melepaskan roda bantu disepedamu, kemudian
Ibu bilang :Jangan dulu ayah, karena ibu khawatir anakmya terjatuh dan
terluka, tapi sadarkah kamu bahwa dengan yakin ayah akan membiarkanmu
belajar dan menatapmu dengan yakin, serta akan selalu menjagamu mengayuh
sepada dengan seksama karena dia tau anak tercintanya pasti bisa!
Saat
kamu merngek meminta mainan ataupu boneka,
Sang Ibu menatapmu Iba
tetapi ayah mengatakan dengan tegas " Boleh beli, tetapi tidak
sekarang"... Tahukah Kamu ayah melakukan itu karena tidak ingin anak
kecilnya berkembang menjadi anak yang manja dengan tuntutan yang selalu
dipenuhi..??
Saat Kamu sakit pilek, ayah yang terlalu khawatir kadang
membentak dengan berkata : " Sudah di bilang jangan minum air dingin!",
Jauuh berbeda dengan ibu yang menasehati dengan lembut, tapi ketahuilah
saaat itu ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu..
Saat kamu beranjak remaja, kamu menuntut kepada ayah agar di
ijinkan keluar malam dengan teman-teman, tetapi dengan tegas ayah
menolaknya dan mengatakan dengan tegas "Tidak Boleh!", dan saat itu
pasti kamu sangat jengkel dengan ayahmu, tappi tahukah kamu dalam hati
ayahmu?? Tahukah kamu bahwa ayah melakukan itu untuk menjagamu, karena
baginya kamu sosok yang sangat berharga..
Saat itu kamu marah dan
kekamar sambil membanting pintu dan Ibu datang mengetok pintu dan
membujukmu agar tidak marah, Tahukah Kamu bahwa saat itu ayah memejamkan
matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, sebenarnya ayah sangat
ingin memenuhi keinginanmu, tetapi lagi-lagi dia harus menjagamu..
Saat ayah telah melonggarkan peraturannya dan membolehkanmu untuk keluar malam dengan pacarmu
dan saat itu kamu melanggar jam malamnya, maka yang dilakukan
ayah adalah duduk di ruang tamu, menunggumu pulang dengan hati yang
khawatir, dan saat kamu telah pulang, hati sang ayah akan mengeras dan
memarahimu.. Tapi, tahukah kamu apa yang dipikirkan ayah?? Bahwa ini
adlah hal yang paling Ia takuti akan segera datang, "Anak kecilnya akan
segera pergi meninggalkan ayahnya",,
Setelah lulus SMA
ayah akan memaksamu untuk menuruti keinginanya untuk kuliah di jurusan
yang tidak kamu sukai, entah menjadi dokter ataupun insyinyur. Tapi
tahukahmu Ia begitu karena memikirkan massa depanmu kelak.. Tapi toh
ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan
keinginan ayah..
Saat kamu menjadi dewasa dan harus kuliah di kota lain, ayah
harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu badan ayah sangat kaku untuk
memelukmu, ayah hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini dan itu dan
menyuruhmu untuk berhati hati.. Padahal saat itu Ayah sangat ingin
menangis seperti ibu dan memelukmu erat-erat. Yang ayah lakukan hanya
menghapus sedikit air mata di sudut sudut matanya, dan menepuk pundakmu
dan berkata " Jaga dirimu baik-baik ya nak..."
Ayah melakukan itu semua agar kamu kuat. Kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang semester atau biaya kuliahmu dan biaya
hidupmu, orang pertama yang akan mengerutkan keningnya adalah ayah. Ayah
berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa meras sama dengan
teman-temannya yang lain, walaupun harus dengan cara mengutang.
Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta mainan dan boneka
baru, entah itu hp baru atau laptop baru dan ayah tahu ia tidak bisa
memberikan yang kamu inginkan itu, Kata-kata yang keluar dari mulut
ayahmua adalah : "Tidak..Tidak bisa!"
Padahal di dalam lubuk hatinya Ia sangat ingin mengatakan : " Iya sayang, nanti ayah belikan untukmu"
Tahukah kamu bahwa ayah merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saat
kamu telah wisuda sebagai seorang sarjana, ayah adalah orang pertama
yang akan memberimu tepuk tangan yang sangat keras, ayah akan tersenyum
dengan bangga melihat anak tercintanya yang tidak manja telah berhasil
tumbuh dewasa dan telah menjadi seseorang..
Saat kamu menikah, ayah akan tersenyum bahagia. Dan tahukah kamu
saat itu ayah akan pergi kebelakang panggung sebentar dan menangis..
Ayah
menangis karena sangat berbahagia, kemudian Ia bedoa. Dalam lirih
doanya kepada Tuhan ayah berkata "Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan
baik.. Anak kecilku yang lucu telah menjadi anak yang dewasa,
bahagiakanlah Ia dengan pasangannya"..
Setelah itu ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang menjenguknya..
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih, dan badan dan lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya...
Ayah telah menyelesaikan Tugasnya...
Jujur,
saya menangis saat mengetik tulisan ini, tersadar bahwa sosok ayah itu
sangat berarti dalam hidup kita, Ia yang tidak menunjukkan kasih
sayangnya dengan kata-kata berhasil menyadarkanku bahwa kasih sayangnya
begitu besar dalam diamnya..
Terima kasih kepada sesosok ayahku yang telah membesarkanku...
Tahukah
kau ayah, aku sangat mencintaimu, sangat menyayangimu meskipun lidahku
begitu kaku untuk mngatakannya langsung kepadamu..
Lewat tulisanku
ini, aku yakinkan kepadamu bahwa kau telah sangat berhasil menjadi
ayahku, aku akan selalu berdoa untukmu, akan selalu berbakti kepadamu...
Jika suatu saat Ayah akan membaca tulisan ini, tersenyumlah dan banggalah telah memiliki anak yang nakal sepertiku..
Achmad Purwanto to my beloved father...
0 komentar:
Posting Komentar